. A piece of Candy: pelajaran

Laman

Tampilkan postingan dengan label pelajaran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pelajaran. Tampilkan semua postingan

Kamis, 19 Juli 2012

Esai Bahasa

Bahasa “Slang” dan
Pengikisan Identitas Bangsa Indonesia
By : Candy Claudia 


Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bahasa dapat menjadi salah satu indikator yang digunakan dalam menilai suatu bangsa. Bahasa menjadi suatu simbol kebersamaan dan menunjukkan identitas bangsa itu sendiri. Indonesia adalah negara yang besar yang memiliki jumlah suku bangsa terbanyak di dunia, yaitu mencapai 740 lebih suku bangsa/etnis. Dengan jumlah suku bangsa yang sebanyak itu, tak heran bila Indonesia menjadi negara yang memiliki bahasa daerah terbanyak, yaitu 583 dialek dari 67 bahasa induk. Indonesia sendiri memiliki sebuah bahasa pemersatu atau bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia ialah bahasa resmi bangsa Indonesia. Namun, pasti tak banyak yang tahu bagaimana sejarahnya. Apakah bahasa Indonesia tercipta begitu saja? Apakah bahasa Indonesia penting untuk dilestarikan? Perkembangan dan modernitas yang terjadi sekarang ini menjadikan pertanyaan-pertanyaan di atas semakin terlupakan oleh masyarakat. Masyarakat, terlebih generasi muda makin menganggap sepele hal tersebut karena terkikis oleh penggunaan bahasa gaul atau bahasa “slang”.

Bahasa Indonesia sesungguhnya tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu Riau yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan yang bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara. Bahasa Indonesia sendiri baru dicanangkan pada saat kongres nasional kedua di Jakarta. Soekarno saat itu tidak memilih bahasanya sendiri, bahasa  Jawa sebagai bahasa nasional karena bahasa Jawa lebih sukar dipelajari serta memiliki penggunaan yang berbeda pada orang yang berbeda usia, derajat, maupun pangkat. Dengan penggunaan bahasa Jawa juga dikhawatirkan dapat memberikan perasaan dijajah bagi suku bangsa lain yang minoritas.
Secara  sosiologis, dapat dikatakan bahasa Indonesia baru lahir tanggal 28 Oktober 1928 saat sumpah pemuda. Namun secara yuridis, tanggal 18 Agustus 1945 lah bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi negara.

Selain bahasa Indonesia, generasi muda Indonesia memiliki bahasa yang tak tertulis atau sering disebut bahasa “slang” atau bahasa gaul. Bahasa ini tidak sesuai dengan kamus besar bahasa Indonesia, namun kebanyakkan adalah pelesetan dari bahasa Indonesia. Hal ini menghawatirkan mengingat bahasa Indonesia adalah bahasa pokok bangsa Indonesia, namun keberadaannya sudah cenderung dilupakan.

Menelisik ke belakang, bahasa gaul atau slang merupakan bahasa anak-anak remaja yang digunakan sebagai bahasa sandi. Bahasa ini mulai dikenal dan digunakan sekitar tahun 1970. Awalnya bahasa ini merupakan bahasanya “anak jalanan/preman” karena biasanya digunakan oleh para prokem (sebutan untuk para preman) sebagai kata sandi yang hanya dimengerti oleh kelompok mereka sendiri. Maka dari itu, bahasa gaul saat itu lebih dikenal dengan istilah bahasa prokem. Penggunaan bahasa prokem sendiri memilik rumus tertentu, yaitu dengan menambahkan imbuhan kata “ok” di belakangnya. Dalam penggunaannya, kata ok diselipkan setelah huruf awal dan untuk huruf terakhir dihilangkan. Contohnya saja untuk pembentukan kata bokap (bapak + ok), boker (berak + ok) dan gokil (gila + ok). Namun, untuk kasus tertentu, seperti pembokat, nyokap, dan doku penerapannya akan berbeda.
Kata pembantu akan berubah menjadi pembokat, yang berasal dari pembantu + ok. Kata nyak (ibu) akan berubah menjadi nyokap, yang berasal dari kata nyak + ok. Dan untuk kata duit akan berubah menjadi doku, yang berasal dari kata duit + ok. Huruf dari kata asal yang digunakan hanya 2, d dan u.

Selain dengan menggunakan rumus tersebut, ada juga bahasa “slang” yang muncul setelah dipelopori oleh seorang aktris yaitu Debby Sahertian. Bahasa “slang” Debby sesungguhnya adalah bahasa yang kerapkali digunakan oleh kaum “gay”. Namun, makin marak digunakan setelah Debby menerbitkan sebuah kamus bahasa gaul pada tahun 1999.
Contoh dari bahasa Debby ini adalah kata akika yang berasal dari aku, begindang yang berasal dari kata begitu, belalang yang berasal dari kata beli, bagaskara yang berasal dari kata bagus, telenovela yang berasal dari kata telepon, batako atau batara yang berasal dari kata batuk, dan masih banyak lagi. Namun, yang membingungkan dalam penggunaan bahasa “slang” ini satu kata gaul dapat memiliki dua arti, seperti pada kata “balik baku” yang bisa berarti pulang ke rumah atau balik sama pacar.

Seiring berjalannya waktu, penggunaan bahasa slang ini masih terus dilanjutkan, dimana lama-kelamaan sudah menjadi kebiasaan dan sebuah simbol eksistensi remaja masa kini. Penggunaan bahasa slang ini sebenarnya bukan merupakan sesuatu yang sangat buruk. Justru, ada kalanya penggunaan bahasa ini dapat menambah khazanah kekayaan bahasa Indonesia sendiri, sehingga lebih beragam.
Namun, penggunaannya akan menjadi sebuah masalah bila bahasa slang telah menggeser posisi bahasa Indonesia atau mengalami interferensi pada bahasa Indonesia.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dikatakan interferensi adalah masuknya unsur serapan ke dalam bahasa lain yang bersifat melanggar kaidah gramatika bahasa yang menyerap.
Interferensi inilah yang perlu kita waspadai dapat menenggelamkan keberadaan bahasa Indonesia.

Bila diperhatikan, bahasa slang atau gaul masa sekarang banyak yang tidak jelas siapa pencipta awalnya, karena banyak sekali orang yang mengakui sebagai pembuat kata-kata itu.
Salah satu bahasa gaul adalah kata ember, kata ini merupakan singkatan dari kata “Memang begitu”. Kata ini pertama kali dipopulerkan oleh Titi DJ yang secara tidak sengaja menyebutnya saat menjawab pertanyaan wartawan. Sejak itu, kata ini sering digunakan dalam berbagai kesempatan. Istilah atau kata yang seperti ini masih bisa diterima, karena hanya merupakan sebuah singkatan dari bahasa Indonesia.
Namun lain halnya dengan kata yang dipopulerkan oleh Debby yang jelas-jelas sudah sangat melenceng dari arti yang sebenarnya pada bahasa Indonesia. Seperti kata begindang yang jauh sekali hubungannya dengan kata begitu.

Masih banyak lagi bahasa “slang” yang nyatanya sangat menyimpang dan dapat menginterferensi bahasa Indonesia. Contohnya saja pada kata jayus dan garing. Kata jayus populer di tahun90 an dan masih sering digunakan hingga kini. Konon, ada seorang anak di daerah Kemang yang bernama Herman Setiabudhi yang kerap dipanggil Jayus oleh teman-temannya. Jayus sendiri adalah nama ayah dari Herman (lengkapnya Jayus kelana) yang seorang pelukis di kawasan Blok M. Herman alias Jayus adalah anak yang sering melawak tapi lawakkannya tidak lucu.
Garing memiliki arti yang hampir serupa dengan kata jayus, yaitu sesuatu yang tidak lucu. Kedua bahasa ini saja sudah menjadi interferensi bagi bahasa Indonesia. Penggunaan kata garing dalam bahasa Indonesia yang berarti sesuatu yang renyah, menjadi memiliki makna yang berbeda dalam percakapan sehari-hari.
Contoh lainnya terdapat pada kata unyu. Kata unyu terkenal melalui jejaring sosial twitter. Hampir semua remaja zaman sekarang akan menggunakan bahasa ini untuk menunjukkan sesuatu yang lucu. Dari sini, dapat kita lihat bahwa bahasa unyu ini sudah menginterferensi bahasa Indonesia. Kata lucu dalam bahasa Indonesia sendiri sudah kalah “tenar” dengan kata unyu.

Kata lain dalam bahasa gaul yang terkenal adalah “gue” dan “lo”. Saya yakin, hampir semua yang membaca tulisan ini, dari segala generasi pasti mengetahui kata-kata tersebut. Memang bahasa ini telah masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dan menambah khazanah kekayaan bahasa Indonesia, namun tetap saja sebagai bahasa yang tak baku. Bahasa yang menjadi bahasa Indonesia karena penggunaan yang sudah terlalu sering. Padahal, kedua kata ini adalah terjemahan dari bahasa Hokkien Tiongkok. “Gue” adalah terjemahan dari wa. Dan “lo” adalah terjemahan dari lu. Kata ini dulunya digunakan oleh etnis Betawi.
Hal ini cukup memprihatinkan, mengingat sekarang ini, pastilah sesuatu yang langka bagi kita untuk  mendengar penggunaan kata aku dan kamu di kalangan para remaja terutama yang berdomisili di Jakarta. Ada, tapi mungkin dapat terhitung dengan jari jumlahnya. Kebanyakkan remaja sekarang akan menggunakan kata “gua” dan “lo” sebagai penggantinya, bahkan ketika bersama orangtuanya.
                                                        
Hal ini bisa terjadi karena “kebiasaan” yang dibiarkan begitu saja. Kebiasaan yang sudah mendarah daging yang lama-kelamaan dijadikan sesuatu yang dianggap wajar. Tak heran bila kebanyakkan masyarakat sekarang tahu pasti ejaan bahasa gaul tapi tidak mengerti ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Padahal tanpa disadari, jati diri bangsa dipertaruhkan disini. Nilai-nilai kesopanan juga akan menjadi bias. Bahasa Indonesia yang menjadi bahasa nasional perlahan tersisihkan dengan kehadiran bahasa gaul ini. Bangsa lain juga bukan tidak mungkin malah lebih mengenal bahasa slang ini daripada bahasa Indonesia, karena yang sering digunakan adalah bahasa slang. Disini lah, identitas bangsa sudah tergoyahkan. Bagaimana bangsa Indonesia dapat dikenal dan bersatu kalau bangsanya saja tidak menghargai bahasanya sendiri? Bahasa yang seharusnya sudah mendarah daging dan menjadi identitas kebangsaannya.  

Sebagai remaja harusnya kita dapat menghargai bahasa Indonesia yang sudah menjadi bahasa persatuan kita ini. Bukan sebuah larangan untuk menggunakan bahasa gaul, namun belajar untuk mengurangi intensitasnya, setidaknya berikan kesempatan bagi bahasa Indonesia untuk menujukkan keberadaanya. Karena bagaimanapun juga, dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, berarti ikut serta memajukan identitas dan perkembangan bangsa Indonesia sendiri.

Sabtu, 14 Juli 2012

Ujian Nasional


Dipikir-pikir, masa menjelang UN itu unik loh. Capeeee banget, tapi seru deh. wkwkwk. Agak lebai sih ya... Tapi beneran deh... Sebelnya itu yah karena ujian mulu. Hampir beberapa minggu sekali pasti ada TO lah, ujian lah, atau tugas lah. Gak berhenti deh. Pernah sekali habis libur hari raya, masuknya langsung satu minggu ujian sekolah, dan satu minggu berikutnya TO bersama se-Jakarta Barat. Fiuhh ~ Itu capek dan sumpek banget rasanya. 
Tapi ada seru dan lucunya juga. Kelasku jadi pada rajin semua gitu. Dari yang biasanya belajar di kelas aja agak-agak malas, jadi malah sering minta waktu tambahan buat belajar bareng sekelas. Wkwkw.  
Di sekolah juga diadain bimbel, bimbingan belajar gitu. Soalnya kan kalau uda kelas 3 itu, waktu terima pelajaran nya dikit banget, cuma  9-10 bulan. Nah,  jadi bimbel ini ya buat kasih materi yang belum sempat diajarin itu deh. Cape sih, tapi itu seru loh, jadi bikin kelas lebih kompak. :D

Hmm..  Jadi aku UN SMA nya udah tanggal 16-19 April. Bagi sebagian anak SMA kelas 3, bulan itu pasti bikin stres, dan tak terkecuali aku. Aku tuh lemah banget di matematika. Dan itu bener-bener bikin aku takut ga lulus. Hehe. Kan gak lucu kalau nilai yang lain bagus, tapi gara-gara matematika doang aku gak lulus. Tapi aku sih berusaha gak dipikirin banget. Cuma berusaha belajar sebaik mungkin, dan fokus supaya nanti aku bisa ngerjain soal-soalnya. Hehe. Dan syukurlah ternyata aku bisa ngerjain soal-soalnya dengan baik. Aku juga dapat surprised ultah dari temen kelas pas hari UN mat itu. :D

Setelah ujian berakhir, menurutku soal-soal UN IPS tuh sebenarnya lumayan loh. Dibilang gampang gak, dibilang susah banget juga gak. Tapi emang menurutku soal geografinya agak susah. Lebih ke pengetahuan umum mungkin. Banyak yang aku gak ngerti, bener-bener gak aku pelajarin. ckck. Padahal biasanya aku paling suka geografi dan nilai geografiku bagus-bagus. Hmm. Tapi nilainya lumayan sih, walaupun belum terlalu puas. :p
Tapi yang paling bikin senang itu nilai matematikaku. Soalnya biasanya nilai matematika ku itu yang paling jelek dari antara semua. Wkwk... Dan pas sekarang, termasuk paling tinggi. Puas aja, belajarku selama ini artinya gak sia-sia. Pas ngerjain soal matematika emang rasanya bisa semua sih. Jadi gak terlalu kaget. wkwkw. 

Dan habis UN ini aku jadi punya beberapa tips nih buat temen-temen yang mungkin bakal Ujian Nasional tahun depan atau kapanpun. Gak Cuma UN sih, kalo ujian lain juga bisa. Mungkin agak menggurui, tapi ini berdasarkan pengalamanku sih . ^^v
1.       Jangan malu bertanya kalau ada pelajaran yang gak ngerti. Lebih malu lagi kalau nanti uda ujian, soal yang kamu gak bisa itu keluar dan kamu masih belum bisa ngerjainnya. Pasti nyesel banget deh.  “ Ahh, ini soal kan yang waktu itu gw pelajarin.”
2.       Jangan nyepelein satu soal pun. In case, kayak di UN yang mesti buletin salah satu jawaban, kalaupun gak tahu, isi aja. Manatahu benar. Satu soal itu kan juga punya point. Makin banyak pointnya, nilainya kan makin bagus. Kayak kalau UN, satu mata pelajaran biasanyan 50 soal, satu soal bener nilai kamu nambah 0.2 , kan lumayan itu.
3.       Jangan sama sekali gak punya persiapan pas mau ujian. Belajar dikit lah paling gak. Karena percaya gak percaya, kalau kamu belajar sebelum ujian itu, bisa nambah rasa PD kamu pas ngerjain soal. Kalau udah PD, soal itu rasanya mudah deh. Tapi kalau kamu aja gak PD, soal gampang pun pasti dianggap susah.
4.       Siapin semua alat tulis, papan tatakan dan lain-lain untuk ujian. Jangan sampai pas uda mau bel masuk, baru sibuk nyari. Pas ngerjain soalnya nanti pasti ngos-ngos an duluan dan gak konsen.
5.       Jaga kesehatan. Jangan terlalu maksain diri. Kalau sakit kan ngerjain ujiannya juga jadi kurang konsen.
6.       Belajar giat. Gak ada yang lebih baik dari ini. Orang pintar itu banyak, tapi kalau sekadar pintar dan gak pernah diasah, apa gunanya? Yang penting harus ada kemauan.

Senin, 03 Oktober 2011

Human interest

Okeh, jadi ceritanya, kemaren (sudah lumayan lama sih kemarennya. hehe), kita dapat tugas dari guru komp kita untuk menjadi photographer dadakan. loh?? 
Iya, jadi saya disuruh hunting foto human interest gitu, dan harus dalam warna hitam-putih. Disuruhnya sih cari   ke taman, tapi berhubung lebih dekat ke pasar, saya hunting di pasar saja deh. wehehe. Nih ada sebagian dari foto-foto ku. Saya fotonya candid gitu. xoxo.
oh ya, apa sih human interest itu?? dari yang aku tahu,  hasil definisi dari om google, human interest itu adalah foto yang menampilkan manusia secara individual atau kelompok , dan terutama yang ditujukan adalah ekspresi yang kuat atau mood orang itu, biasanya memang dalam hitam-putih, supaya ekspresinya tertonjol atau keluar.


check it out dulu deh hasil jepretanku... :))









                                                   



meskipun cuma pakai kamera pocket, tapi lumayan lah ya (pede started) :ppppppp v.v
Tapi entahlah, apakah ini termasuk human interest atau bukan. Maklum, saya kan masih amatiran. wehehe. Lagian awalnya saya kurang tahu kalau human interest itu yang ditonjolkan adalah ekspresinya, jadi ada beberapa yang kayaknya kurang berekspresi. hehe.

Sabtu, 01 Oktober 2011

Bimbel

Cuma pengen cerita. Tahukah anda saudara-saudara, hari ini saya masuk sekolah buat bimbel. ckckck. Ya, benar, BIMBEL saudara, bimbingan belajar. ..!!
Di saat sebagian orang sedang tidur, saya sudah harus melenggangkan kaki ke sekolah. uaaa.. malas sejujurnya..
Kalau dulu sih gak apa-apa ya, emang hari sabtu masuk dulu. Tapi kan sekarang sudah ber-be-da, hari sabtu sudah biasa libur dan tidur sampai siang,  jadi sekarangnya males bangun. wkwk.
Sebenarnya sih kalau menurut saya ini kecepatan. harusnya bimbel itu 2-3 bulan menjelang un aja. hehehe. (tanduk setan muncul).
Ya, tapi mau gimana lagi, resiko jadi anak kelas 3, harus mempersiapkan untuk ujian akhir nanti.. Lagian ya sudahlah, saya percaya bimbel yang diberikan sekarang pasti akan sangat berguna buat saya nantinya. wkwk Jadi, ya harus diikuti dengan baik. (supaya lulus =) )
Toh, saya cuma sekolah sekitar 10 bulanan, jadi ya sama aja sihh waktunya. he.he

Jadi, intinya selalu percaya bahwa apapun yang terlihat buruk belum tentu buruk. Karena kebahagiaan harus didapat dengan usaha terlebih dahulu kan. ~.^ semangat !!

                                                                   image: weheartit.com

Jumat, 30 September 2011

e-KTP

Wuhuu.. ada peraturan baru nih, pasti sudah pada tahu kan, kartu tanda penduduk Indonesia (KTP) akan diubah jadi generasi baru, e-KTP. Ceilehh kata-kata.. wkwk
Dari yang aku tahu sih (baca) KTP lama diganti karena KTP yang selama ini kita gunakan itu pengamannya kurang, dapat mudah digandakan gitu. Jadi satu orang bisa punya 2 atau 3 KTP sekaligus. (contohnya ya kayak yang sering digunakan teroris untuk menyamarkan identitas atau para koruptor yang kabur keluar negeri.).
Dengan e-KTP jadinya akan lebih terdata nanti , karena kan pembuatannya saja pakai perekam sidik jari yang katanya lebih canggih dari yang sebelumnya, terus pakai perekaman foto tandatangan gitu dan scan retina mata.
Sosialisasi e-KTP menurutku juga sudah bagus. Buktinya, ada website yang menjelaskan tentang apa itu e-KTP. Kalau mau tahu lebih lengkap, bisa dilihat disini. :)

Dan sebagai anak bangsa yang baik, hehe, aku sudah bikin dong. (bangga gitu?? wkwk). Sebenarnya sih buat karena surat panggilannya sudah nyampe dan lingkungan aku juga uda pada buat. wkwk. Padahal ya, aku baru saja bikin KTP bulan April lalu Loh. Ngerasa sia-sia, bikin lagi   -.-

Oh iya, berhubung mama kemaren sudah bikin, dan berdasarkan pengalaman mama yang dateng jam 12 siang tapi kebagian nomor 100 an, hari ini aku datang pagi-pagi deh, jam 8 an. Tapi, tetap aja, sudah lumayan ramai bok, aku dapat nomor urut ke 38. Dan pas aku nyampe itu lagi nomor 25 an lah. Yah, jadi nunggu deh.. Tapi gak terlalu lama sih dibanding temen aku, dia  bilang dia datang sore dan dapet  nomor 300 an, nunggunya sampe bisa pulang ke rumah dulu. wkwk.

Jadi saranku, kalau mau bikin, datangnya pagi-pagi saja, soalnya belum terlalu ramai. Overall, kalau di tempat aku pelayanannya  bagus dan cepat kok. Jadi kalo pagi bisa kayak aku, gak usah nunggu lama. he.he

Selama nunggu, alhasil saya mengabadikan foto-foto pembuatan e-KTP deh. hohoho..


                                           Kelurahan Tanjung Duren Utara


cuma sebagian, masih  ada di belakang dinding itu.. he.he


pas pertama datang ngisi nomor urut dulu, biar teratur. :)



 nah, itu ruangan buat foto dan lain-lain nya. wkwk.

Oh iya, posting ini tuh harusnya udah dari kemaren, tapi berhubung koneksi internetnya lemot, jadilah baru sekarang bisa di post. wkwk :) sungguhterlalu.

Kamis, 01 September 2011

Penyebab, cara menanggulangi dan sejarah banjir di Jakarta

Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika suatu daratan terendam air secara berlebihan/sangat banyak.

1.Penyebab Banjir Di Jakarta

Akibat kondisi alam Indonesia
~ Indonesia merupakan Negara kepulauan, yang dikelilingi oleh laut dan samudera. Selain itu, Indonesia juga dilalui oleh angin muson, yang terdiri dari angin muson barat dan angin muson timur. Angin muson Barat sendiri, merupakan angin yang membawa curah hujan ke Indonesia, dari Laut Cina. Angin muson barat terjadi dari bulan Oktober sampai bulan April.

Akibat ulah manusia, yang antara lain
~  Membangun rumah di bantaran sungai.
Membangun rumah di bantaran sungai sangat berbahaya, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Pembangunan rumah di bantaran kali, dapat menyebabkan penyempitan sungai yang dapat  mengakibatkan daya tampung sungai menjadi berkurang. Sehingga, pada musim penghujan, bisa terjadi banjir.
~  Membangun permukiman dengan kurang memperhatikan saluran pembuangan. Saluran-saluran pembuangan yang dibuat kurang memadai, sehingga tidak dapat menampung air yang harus dikeluarkan oleh permukiman itu.
~  Pemamfaatan air tanah yang berlebihan.
Pengambilan air dari dalam tanah secara berlebihan oleh warga, dapat menyebabkan penurunan permukaan air tanah secara drastis, tanpa kita sadari. Jika hal ini terjadi terus menerus, hal ini bisa menyebabkan  intruksi air laut ke daratan atau bahkan air rob.
~  Kebiasaan manusia yang suka membuang sampah ke sungai.
Kebiasaan manusia yang satu ini, sangat berakibat buruk bagi warga   Jakarta. Membuang sampah sembarangan dianggap suatu kebiasaan yang sudah mendarah-daging bagi orang Jakarta. Padahal, kebiasaan hidup yang kurang disiplin itu sangat berakibat fatal, baik bagi diri sendiri ataupun bagi diri orang lain. Membuang sampah sembarangan, terutama membuang sampah ke sungai dapat membuat sungai tercemar.  Nah, bila sudah seperti itu, sungai akan tersumbat dan tidak dapat mengalir sesuai dengan fungsinya lagi, sehingga akan menyebabkan banjir.
~   Perubahan tata guna lahan.
perubahan tata guna lahan bisa terjadi, jika perkembangan suatu daerah lebih pesat dari perkembangan daerah lainnya. Hal ini menyebabkan debit air sungai yang bermuara di daerah yang lambat perkembangannya menjadi lebih banyak. Dan hal inilah yang meyebabkan terjadinya banjir.
~   Pengubahan tanah kosong menjadi aspal dan beton.
 Pengubahan tanah kosong menjadi aspal atau beton sangat berbahaya karena aspal atau beton merupakan media yang sulit diresapi atau ditembus oleh air. Nah, bila semua daerah kosong di Jakarta sudah ditutupi oleh aspal atau beton, di mana lagi air hujan dapat teresap..???
Salah satu contoh pengubahan lahan kosong menjadi aspal adalah dengan dibangunnya mall-mall di lahan hijau.

2.  Instansi-Instansi Pemerintah yang Menangani Banjir

Rotterdam, salah satu instansi pemerintah untuk banjir
Badan koordinasi penanapan modal
Menteri perindustrian
Menteri kehutanan
Menteri Negara kependudukan dan lingkungan hidup
Gubernur-gubernur di masing-masing daerah

3. Cara Menanggulangi Banjir

Membuat sodetan-sodetan agar air cepat mengalir dan tidak tergenang  dalam rumah.
Menganjurkan agar warga masyarakat membuat sumur resapan di rumah masing-masing. Dengan begitu, air yang masuk atau tergenang di dalam rumah dapat cepat teresap ke tanah.
Membuat tanggul-tanggul darurat untuk mengatasi banjir pada saat yang        tak terduga. Jadi saat banjir datang, dampaknya bisa sedikit dikurangi.
Menyiagakan posko-posko dan tenda-tenda darurat penanggulangan banjir. Hal ini sangat diperlukan, apalagi saat terjadi banjir besar. Sehingga, warga-warga yang rumahnya terendam banjir bisa mengungsi sementara ke posko-posko yang kawasannya lebih tinggi.
Menyediakan sekoci-sekoci sebelum terjadi banjir. Hali ini dapat memudahkan petugas penyelamat untuk menyelamatkan dan memberikan makanan pada warga yang terkepung di rumah dalam keadaan banjir dan kekurangan makanan.
Menyediakan ban-ban untuk warga yang tidak bisa menyelam.

4. Sejarah Banjir di DKI Jakarta Sejak Tahun 1900

Tahun 1918
Merupakan banjir terbesar di Jakarta yang tercatat. Hal ini mendorong pemerintah Indonesia untuk membangun banjir kanal barat
Tahun 1923
Adanya banjir kanal barat hanya mengalirkan banjir ke  Jatinegara. Banjir kanal barat menyebabkan air mengalir ke tempat yang lebih rendah, seperti daerah Manggarai dan Jatinegara.
Tahun 1979
Hujan besar menyebabkan banjir di sepertiga luas wilayah Jakarta. Ada   sekitar 20.000 penduduk mengungsi. Dan menyebabkan dampak kerugian yang luar biasa.
Tahun 2002
Luas banjir pada tahun 2002 adalah mencapai 331 km2 ; Korban jiwanya sebanyak 80 orang, dan pengungsinya sebanyak 381.000. Kerusakkan langsung yang diakibatkan adalah sebesar Rp. 5,4 triliyun.
Tahun 2007
Luas banjir seluas 458,8 km2, korban jiwanya sebanyak 79 jiwa dan  dengan pengungsi sebanyak 590,47 ribu orang. Kerusakkan yang di akibatkan dari banjir kali ini adalah sebesar Rp. 5,2 triliyun.
Tahun 2008
Banjir yang terjadi pada tahun 2008 tidak terlalu besar, tetapi    mengakibatkan banyak orang yang mengungsi dan total kerugian sebesar Rp. 1,3 triliyun .